IS Janji Menyerang Perancis Lagi, Bila Tidak Hentikan Serangan Udara di Suriah


 PARIS (voa-islam.com) – Seperti saat jatuhnya Metrojet Rusia, Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS-IS) mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Metrojet Rusia itu. 

Sekarang IS mengaku pelaku serangan bersenjata dan dan bom yang menewaskan 153 orang tewas di Paris, dalam sebuah pernyataan yang diposting lewat online, Sabtu, 14/11/2015.

Dikatakan "delapan saudara kami mengenakan sabuk peledak dan membawa senapan serbu" melakukan " serangan yang diberkahi terhadap ... Crusader Perancis”.

Pernyataan, yang diterbitkan dalam bahasa Arab dan Prancis, mengancam serangan lebih lanjut terhadap Perancis "selama negara itu terus melakukan kampanye serangan terhadap Suriah sebagai “Crusader”.

Dikatakan target serangan hari Jumat, yang termasuk stadion olahraga nasional dan konser Bataclan, memang "dipilih dengan cermat”.

Dikatakan Perancis bersalah "Telah melakukan serangan udara terhadap Muslim yang berada di wilayah kekuasaan Khalifah dengan pesawat mereka."

Perancis adalah bagian dari koalisi pimpinan AS melakukan serangan udara terhadap IS di Suriah dan Irak. Di mana IS menyatakan tegaknya Khilafah tahun lalu setelah merebut dua propinsi utara Irak, Mosul dan Ramadi.


Perancis melakukan serangan udara di Irak selama lebih dari satu tahun, dan diperpanjang dengan melakukan terhadap Suriah pada bulan September. Serangan Perancis itu, mengakibatkann banyaknya korban di fihak sipil di Suriah.

Presiden Prancis Francois Hollande telah menyatakan ISIS bertanggungjawab, dan menegaskan serangan itu terkoordinasi, ini sebuah "tindakan perang ... yang dilakukan oleh pasukan teroris, Daulah Islam (IS), melawan Prancis", menggunakan istilah untuk IS.

IS juga merilis sebuah video pada Sabtu mengancam menyerang Perancis, jika masih terus melakukan pemboman terhadap posisi pejuang oposisi di Suriah.
Media asing, Al-Hayat Media Center yang menjadi media IS, membuat ancaman melalui akunnya yang menyerukan umat Islam Perancis  melakukan serangan. 

"Selama Anda tetap membom Suriah, Anda tidak akan hidup dalam damai. Bahkan, Anda akan takut bepergian ke pasar," kata pria berjenggot menggunakan bahasa Arab. (afgh/aby/voa-islam.com)

Ulasan